Kamis, 27 Maret 2014

DETEKSI MINAT DAN BAKAT ANAK



DETEKSI MINAT DAN BAKAT ANAK



KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alaamiin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta nikmat kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah “Deteksi Minat dan Bakat Siswa” sesuai yang diharapkan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Universitas Sriwijaya. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Karya Tulis Ilmiah yaitu Bapak Drs. Umar Effendi, M.Pd. dan Bapak Drs. Marwan Pulungan, M.Pd. serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

           Inderalaya, Maret 2014


           Penulis
           Desy Aryanti



DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………..
Kata Pengantar……………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………..
            Latar Belakang……………………………………………………………….
            Rumusan Masalah……………………………………………………………
            Tujuan………………………………………………………………………..
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………..
            Apakah minat itu?..................................................................................
            Apakah bakat itu?..................................................................................
            Bagaimana cara mendeteksi minat dan bakat anak?...................................
Bab III Penutup………………………………………………………………………
            Kesimpulan…………………………………………………………………..
            Saran…………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….




BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Disinilah peran guru untuk terlebih dahulu mengenal bakat anak, kemudian mengarahkan dan mengembangkannya. Tujuan sekolah yang mendasar adalah mengembangkan minat dan bakat peserta didiknya sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. .

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah minat itu?
2.      Apakah bakat itu?      
3.      Bagaimana cara mendeteksi minat dan bakat anak?

C.     Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah agar guru-guru mampu mendeteksi minat dan bakat peserta didik untuk mengarahkan dan mengembangkannya, mengetahui bagaimana cara mengenal bakat peserta didik.




BAB II PEMBAHASAN

            Apakah minat itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai gairah atau keinginan. Witherington menulis dalam bukunya, yang berarti bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Ia menambahkan bahwa, minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, karena kalau tidak maka itu tidak akan berarti sama sekali. Oleh sebab itu, pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau suatu objek harus ada terlebih dulu daripada minat.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukan bahwa minat yang dimilki seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi serta pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau suatu kegiata tertentu. Oleh karena itu minat pada masing-masing orang bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan yang sama.

            Apakah bakat itu?   
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata bakat diartikan sebagai kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Mahmud dalam bukunya menulis, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. William B. Michael member definisi mengenai bakat sebagai berikut: An aptitude may be defined as a person’s capacity, or hypothetical potential, for acquisition of a certain more or less weeldefined pattern of behavior involved in the performance of a task respect to which the individual has had little or no previous training. Jadi Michael meninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas, yang sedikit sekali tergantung pada latihan mengenai hal tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.

            Bagaimana cara mendeteksi minat bakat anak?
Selain minat dan bakat kita sering mendengar kata kecerdasan. Kecerdasan dalam bahasa inggris disebut intelligence berarti kesempurnaan dalam perkembangan akal budi seperti kepandaian atau ketajaman pikiran. Kecerdasan juga merupakan kemampuan seseorang dalam menghasilkan suatu produk yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Kecerdasan senantiasa berkembang seiring dengan berjalannya kehidupan seseorang. Oleh karena itu pada dasarnya anak memiliki kecerdasan, hanya tingkatannya berbeda-beda.
Seorang ahli psikologi bernama Dr. Howard Gardner mengembangkan konsep kecerdasan majemuk sejak tahun 1983. Terdapat 10 jenis kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan linguistic, kecerdasan spasial, kecerdasan logika, kecerdasan musical, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan eksistensial.
Mengapa mendeteksi minat bakat anak itu penting? Alasan utama mengapa deteksi minat bakat anak menjadi penting adalah masa depan anak. Ketika orang tua mengetahui dan memahami minat bakat anak, secara otomatis mreka akan berusaha untuk mendorong, mendukung dan mengarahkan anak mendalami minat bakatnya. Minat bakat yang terasah dengan baik, akan lebih memberikan tujuan dan arah hidup bagi anak dimasa depan. Anak akan lebih merasa percaya diri dengan apa yang akan dilakukannya dalam kehidupannya karena ia merasa memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya. Hal ini akan sangat berguna saat anak menginjak remaja karena pada usia ini, anak sedang dalam tahap pencarian identitas dan peran dirinya. Ketika anak sudah yakin akan minat dan bakatnya, anak tidak akan tersesat kepada hal-hal negative disekitar lingkungannya. Alasan berikutnya adalah menghindarkan orang tua dari kesalahan dalam mengarahkan anak. Peran dan tanggungjawab orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak seringkali menjadikan orang tua merasa “berkuasa” pada anak, meskipun pada masa sekarang sudah banyak orang tua yang bersikap lebih demokratis pada anak.

Mendeteksi Minat Bakat
1.      Kecerdasan Linguistik Atau Bahasa
Kecerdasan linguistic adalah kecerdasan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dan kosa-kata, baik yang tertulis maupun yang diucapkan. Kecerdasan ini terkait pula dengan bunyi, arti, urutan dan struktur, serta fungsi dari kosa-kata dan bahasa.
Karakteristik anak dengan kecerdasan linguistic menonjol antara lain:
-          Anak suka bercerita, mendengarkan cerita dan mudah sekali dalam menyerap kosa-kata baru
-          Anak senang menceritakan kembali informasi yang baru ia dengar
-          Anak cepat menirukan bunyi kosa-kata baru yang diajarkan padanya, meski mungkin anak belum dengan benar mengucapkannya
-          Anak senang bermain peran atau draa, baik dengan teman sebaya atau melalui media lain seperti boneka atau mainan yang dimilkinya
-          Ketika anak sudah bissa membaca dan menulis, anak suka menulis misalnya menulis puisi singkat, pantun atau artikel.
-          Anak piawai saat harus menyampaikan suatu pidato atau mendeklamasikan sebuah puisi
Cara menstimulasi minat dan bakat linguistic antara lain:
-          Selalu ajak bicara anak
-          Saat anak mulai belajar bicara, bacakan dan perdengarkan cerita secara teratur
-          Bermainlah bersama anak
-          Saat anak mulai belajar membaca dan menulis, berikan buku bacaan yang sesuai dan berikan alat tulis
-          Simpan seluruh hasil tulisan anak
-          Latih dan beri motivasi anak untuk mengungkapkan pendapatnya dengan bahasa yang baik
-          Libatkan dan fasilitasi anak untuk mengkuti kompetisi
-          Libatkan anak dalam sanggar atau kursus

2.      Kecerdasan Visual-Spasial Atau Gambar
Visual berarti penglihatan sedangkan spasial berarti ruang, secara sederhana kecerdasan visual spasial berhubungan dengan penglihatan dan ruang. Ada pula yang engartikan kecerdasan ini berhubungan dengan gambar atau pembuatan model atau rancang bangun berdasrkan hasil pengamatan yang dilakukan sebelumnya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan visual-spasial menonjol antara lain:
-          Anak sering kali dapat menceritakan benda/ objek yang ditemuinya dengan sangat mendetail, mulai dari bentuk, warna, ukuran hingga bagian-bagian dari objek tersebut
-          Anak menyukai berbagai jenis kegiatan yang berkaitan dengan seni seperti lukisan, patung atau ukiran
-          Anak gmar mengamati  benda-benda yang emiliki bentuk yang unik dan warna yang menarik
-          Anak memiliki kemampuan menggambar suatu objek atau ruang melebihi anak-anak sebayanya
-          Anak menyukai jenis permainan yang berhubungan dengan rancang bangunsuatu objek seperti puzzle
-          Anak menyukai menonton film atau presentasi yang sifatnya visual
Cara menstimulasi minat dan bakat visual-spasial antara lain:
-          Perkenalkan objek atau benda disekitar anak sedini mungkin
-          Berikan anak berbagai macam gambar dan minta anak menjelaskan kembali gambar tersebut
-          Berikan permainan berupa puzzle atau balok susun
-          Ajak anak ke galeri atau museum seni dan diskusikan karya seni yang sedang dipamerkan
-          Saat anak sudah mulai bisa memgang alat tulis, berikan pensil warna, buku gambar atau buku mewarnai
-          Libatkan dan fasilitasi anak dalam kompetisi yang berhubungan dengan visual-spasial
-          Bawa anak menjelajah ke berbagai tempat untuk mengembangkan kemampuan spasialnya

3.      Kecerdasan Logika-Matematika
Kecerdasan logika-matematika sangat berkaitan erat dengan kemampuan matematika dan kemampuan lgika seseorang. Kemampuan matematika yang dimaksud adalah kemampuan dalam menggunakan dan memanipulasi angka serta dapat memahami pola-pola angka/ rumus-rumus dengan baik.
Karakteristik anak dengan kecerdasan llogika-mateatika menonjol antara lain:
-          Anak mampu menyelesaikan hitungan matematis dengan cepat
-          Anak sering bertanya tentang cara kerja benda-benda disekitarnya dan sebab akibat dari suatu kejadian
-          Anak tampak menyukai jenis permainan strategi atau yang banyak menggunakan logika, seperti catur, rubik dan lain sebagainya
-          Anak suka dengan kegiatan pengklasifikasian / pengkategorian
-          Anak mampu berpikir secara konseptual atau abstrak dengan baik mengenai sesuatu
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan logika-matematika antara lain:
-          Sediakan papan tulis dikamar anak sebagai media belajar
-          Jadwalkan untuk melakukan percobaan-percobaan sains bersama anak
-          Berikan permainan yang menguji kemampuan logika dan matematika anak
-          Libatkan anak dalam kegiatan menghitung dan kegiatan mengklasifikasikan dalam kehidupan sehari-hari
-          Ajarkan dan biasakan anak untuk mengambil keputusan sejak dini
-          Libatkan anak dalam berbagai kompetisi logika-matematika
-          Libatkan anak dalam kegiatan/ les khusus seperti les aritmatika

4.      Kecerdasan Musical
Kecerdasan musical berkaitan dengan merasakan, mengubah dan membedakan berbagai format music/ nada, termasuk sensitivitas dalam merasakan ritme, tinggi rendah dan warna nada. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mengenali serta merubah music atau nada-nada tersebut sehingga memilki ritme dan titi nada yang seimbang.
Karakteristik anak dengan kecerdasan musical antara lain:
-          Anak peka terhadap bunyi-bunyian yang ada disekitarnya
-          Anak cepat sekali mengingat melodi dari sebuah lagu
-          Anak terdengar memiliki suara yang indah dengan warna suara yang indah pula
-          Anak menyukai permainan alat-alat music dan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan music seperti paduan suara atau drum band
-          Anak sering bergumam atau berdendang dengan elantunkan sebuah lagu, meski mungkin anak belum lancer berbicara
-          Anak sering mengetuk-ngetuk meja atau kursi ata benda keras yang ditemuinya dengan ritme yang beraturan
Cara menstimulasi minat dan bakat anak yang memilki kecerdasan musical antara lain:
-          Ajarkan berbagai konsep music pada anak sejak dini
-          Ajarkan anak dengan lagu sesuai tingkatan usianya
-          Perdengarkan music atau lagu setiap hari
-          Fasilitasi anak agar dapat bermain alat music
-          Libatkan anak dalam kegiatan bermusik
-          Perdengarkan music saat kegiatan belajar
-          Beri motivasi anak untuk menciptakan lagu
-          Fasilitasi anak untuk mengikuti kompetisi music

5.      Kecerdasan Gerak Tubuh- Kinestetik
Kecerdasan ini berkaitan erat dengan gerak tubuh atau gerak motorik tubuh seseorang. Pengertian gerak/ motorik tidak hanya terbatas pada pergerakan itu sendiri, melaikan terasuk bagaimana kemampuan untuk menghasilkan dan mengontrol pergerakan tersebut serta merasakan gerakan tersebut. Selain itu, gerak tubuh kinestetik juga berhubungan dengan merasakan sesuatu dengan menggunakan menggunakan indra perabanya. Seseorang yang memilki kecerdasan gerak tubuh-kinestetik yang baik dapat mngontrol dan mengoordinasikan seluruh anggota tubuhnya untuk menghasilkan suatu gerakan yang diinginkan, baik itu gerakan yang halus seperti gerak jari maupun gerak kasar seperti berlari.
Karakteristik anak dengan kecerdasan gerak tubuh-kinestetik menonjol antara lain:
-          Anak cenderung menyukai aktivitas fisik dibandingkan aktivitas lainnya
-          Anak senang menyentuh dan memegangi benda-benda disekitarnya
-          Anak berprestasi dibidang olahraga atau bidang seni gerak seperti menari
-          Anak lebih mudah memahami suatu kosep atau suatu hal tertentu dengan menggunakan gerakan
-          Anak dapat meniru gaya orang lain dengan sangat mirip
-          Anak sering mengungkapkan adanya perbedaan sensasi fisik saat ia melakukan aktivitas atau saat berpikir
Cara enstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan gerak tubuh-kinestetik antara lain:
-          Libatkan anak dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari
-          Libatkan anak dalam kegiatan olahraga dan olahgerak yang sesuai dengan usianya
-          Ajarkan anak beberapa bentuk keterampilan untuk malatih gerakan halus
-          Ajak anak ke berbagai tempat untuk lebih mengenal benda dan objek disekitarnya
-          Ajarkan anak untuk menggunakan anggota tubuhnya untuk mengungkapkan suatu hal
-          Ubah cara belajar anak dengan lebih banyak melibatkan gerakan dan sensai sentuhan
-          Perkenalkan jenis permainan dengan aktivitas fisik yang lebih banyak sekalius kompetitif

6.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengenali dirinya sendiri. Pengenalan diri sendiri ini berkaitan dengan pengenalan kelebihan dan kekurangan diri serat mengenali kondisi mental atau emosi yang sedang dialaminya. Seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang baik akan dapat menggunakan kelebihan dan kekurangannya untuk mengerjakan sesuatu atau untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan intrapersonal menonjol antara lain:
-          Anak menujuka rasa percaya diri yang tinggi ketika melakukan sesuatu yang dirasa mampu dilakukannya
-          Anak memahami akan kelebihan dan kekurangan pada dirinya
-          Anak dapat ditinggalkan sendiri saat bermain atau saat belajar
-          Anak memiliki hobi atau kesenangan yang tidak banyak dibicarakan oleh anak, seakan-akan ia memiliki proyek rahasia yang sedang dikerjakan
-          Anak lebih suka mengejakan sesuatu sendiri, disbanding bila dalam kelompok, namun bukan berarti anak tidak dapat bekerja dalam tim
-          Anak dapat belajar dari kesalahan atau kegagalan dan juga keberhasilan yang dialaminya
-          Anak sering menulis rencana kegiatan sehari-hari dan menulis apa yang telah ia berhasil lakukan pada hari tersebut
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan intrapersonal antara lain:
-          Lakukan pengaturan jadwal sehari-hari bersama anak
-          Tetapkan target pada satu tugas yang diberikan keapda anak
-          Sediakan tempat tersendiri untuk anak belajar dan bermain
-          Beri anak tugas atau proyeek untuk diselesaikannya sendiri
-          Libatkan anak dalam kegiatan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
-          Beri buku khusus atau catatan harian untuk mencatat keberhasilan atau kegagalan yang pernah dilakukan

7.      Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk memahami perasaan serta mood orang lain, sehingga terbentuk jalinan komunikasi yang baik. Bahkan seseorang dengan kecerdasan interpersonal yang baik dapat memberikan motivasi serta mampu bersimpati dan berempati kepada orang lain.
Karakteristikk anak dengan kecerdasan interpersonal menonjol antara lain:
-          Anak sangat senang bergaul dengan orang lain dan banyak memiliki teman sebaya
-          Anak sering menjadi pemimpin bagi teman-temannya atau memiliki kamampuan memimpin yang alami
-          Anak senag menawarkan bantuannya untuk mengajarkan hal yang ia kuasai dengan  baik
-          Anak senang mengikuti atau menjadi anggota perkumpulan yang ia sukai
-          Anak memiliki empati dan simapti yang besar pada orang lain
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan interpersonal antara lain:
-          Ajarkan pada anak untuk berkenalan dengan setiap orang baru yang ditemui
-          Libatkan anak dalamm suatu perkumpulan yang sesuai dengan usianya
-          Motivasi anak untuk membentuk kelompok belajar
-          Berikan permainan yang bersifat interaktif (dua arah)
-          Ajak anak ke acara yang melibatkan banyak orang

8.      Kecerdasan Natural
Kecerdasan ini berkaiatan erat dengan hal-hal yang natural atau alami yang ada disekitar manusia. Dengan kata lain kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan alam sekitarnya. Hubungan ini termasuk bagaimana seseorang memperlakukan alam dan mengenali tanda-tanda alam seperti bentuk awan atau arah angin. Melalui kecerdasan ini anak akan memiliki kepedulian terhadap alam dan memanfaatkan alam dengan sebaik mungkin sesuai porsinya, sehingga tidak merusak kehidupan alam sekitar.
Karakteristik anak dengan kecerdasan natural menonjol antara lain:
-          Anak memiliki kemampuan sensorik yang baik
-          Anak sangat peka terhadap peubahan-perubahan di alam sekitar, meskipun mungkin perubahan tersebut tidak terlalu besar
-          Anak mempunyai kemampuan sensori untuk mengklasifikasikan berbagai jenis spesies, ia bisa mengenali perbedaan dan kesamaandari berbagai spesies
-          Anak senang berada diluar rumah dan mengamati spesies-spesies disekitarnya, baik tumbuhan maupun hewan
-          Anak tertarik pada acara televise yang menyiarkan acara tentang alam beserta spesies didalamnya
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan natural antara lain:
-          Perkenalkan pada berbagai jenis tanaman, hewan, dan fenomena alam sejak dini
-          Berikan gambar atau objek yang berbentuk hewan, tumbuhan atau gambaran alam
-          Berikan anak tanggungjawab untuk erawat hewa atau tumbuhan
-          Ajak anak menjelajah dan melakukan kegiatan di alam
-          Ajari anak mengenali gejala alam beserta akibatnya bagi kehidupan manusia
-          Latih anak dengan kebiasaan untuk menjaga alam

9.      Kecerdasan Spiritual Dan Eksistensial
Kedua jenis kecerdasan ini memang banyak berhubungan dengan sisi psikologis atau jiwa manusia, sehingga bersifat snagat individualis dan sulit untuk diukur dan diketahui secara gamblang. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang banyak berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memahami keberadaan jiwa atau spirit yang ada dalam dirinya serta hubungannya dengan keberadaannya di dunia ini. Kecerdasan eksistensial berkaiatn dengan mental dan jiwa seseorang. Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan seseorang untuk memahami keberadaan dan tidak keberadaan manusia di dunia dan alam sekitarnya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan spiritual dan eksistensial menonjol antara lain:
-          Anak dapat menghubungkan berbagai macam kejadian yang ada dengan kekuasaan Tuhan, sehingga anak tersebut dapat lebih bijaksana dan tidak berperilaku yang melanggar norma-norma Tuhan dan agama
-          Anak peduli akan keberagaman dan perbedaan umat manusia yang ada disekitarnya
-          Anak cenderung memilki tujuan yang pasti saat ia melakukan suatu hal dan sadar akan makna dari tujuan tersebut
-          Anak menyukai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan atau pencarian makna kehidupan
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dalam kecerdasan spiritual dan eksistensial antara lain:
-          Libatkan anak dalam kegiatan atau acara keagamaan
-          Ajarkan konsep-konsep sederhana mengenai hidup dan mati
-          Libatkan anak dalam kegiatan amal atau social
-          Kenalkan berbagai jenis profesi atau pekerjaan yang dijalani oleh orang-orang disektarnnya
-          Ajarkan tentang suatu kejadian yang menimpa anak dalam berbagai sudut pandang




BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukan bahwa minat yang dimilki seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi serta pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau suatu kegiata tertentu. Oleh karena itu minat pada masing-masing orang bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan yang sama.
Bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.
Cara untuk mendeteksi minat dan bakat anak yaitu dengan mengenali karakteristik anak dari berbagai jenis kecerdasan yang menonjol pada diri anak tersebut. Ketika telah mengenali karakteristik anak, kita dapat menstimulasi minat dan bakat anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya.

Saran-Saran
Perlunya orang tua maupun guru disekolah untuk mendeteksi minat dan bakat anak agar dalam proses belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.


DAFTAR PUSTAKA

Hatched, Glenda. 2009. Smart Children (Mewujudkan Impian Memiliki Anak Positif dan Kuat). Yogyakarta: Garailmu
Sefrina, Andin. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Pressindo.
Semiawan, Conny. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT Grasindo.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chan, Miku. 2013. “Menulis Makalah.” http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/menulis-makalah/ (di akses tanggal 27 Maret 2014)