DETEKSI MINAT DAN BAKAT ANAK
KATA
PENGANTAR
Assalammu’alaikum
Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alaamiin,
segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta
nikmat kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah “Deteksi Minat dan Bakat Siswa” sesuai
yang diharapkan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah menjadi
suri tauladan bagi kita semua.
Makalah ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah Karya Tulis
Ilmiah di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Universitas Sriwijaya. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
yaitu Bapak Drs. Umar Effendi, M.Pd. dan Bapak Drs. Marwan Pulungan, M.Pd.
serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah
ini. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan
kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Wassalammu’alaikum
Wr.Wb.
Inderalaya, Maret 2014
Penulis
Desy
Aryanti
DAFTAR
ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………..
Kata Pengantar……………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………..
Latar
Belakang……………………………………………………………….
Rumusan
Masalah……………………………………………………………
Tujuan………………………………………………………………………..
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………..
Apakah
minat itu?..................................................................................
Apakah
bakat itu?..................................................................................
Bagaimana
cara mendeteksi minat dan bakat anak?...................................
Bab III Penutup………………………………………………………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………..
Saran…………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap
anak dilahirkan dengan bakat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Disinilah peran guru
untuk terlebih dahulu mengenal bakat anak,
kemudian mengarahkan dan mengembangkannya. Tujuan sekolah yang mendasar adalah
mengembangkan minat dan bakat
peserta didiknya sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Belajar ataupun
bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat
serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam
mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu
jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih
bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami
bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih
jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang
belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai
dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa
mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan
penuh antusias. .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi
rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah minat
itu?
2.
Apakah bakat
itu?
3.
Bagaimana cara
mendeteksi minat dan bakat anak?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di
atas, tujuan penulisan makalah ini adalah agar guru-guru mampu mendeteksi minat
dan bakat peserta didik untuk mengarahkan dan mengembangkannya, mengetahui
bagaimana cara mengenal bakat peserta didik.
BAB
II PEMBAHASAN
Apakah minat itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat
berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai
gairah atau keinginan. Witherington
menulis dalam bukunya, yang berarti bahwa minat adalah kesadaran seseorang
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut
dengan dirinya. Ia menambahkan bahwa, minat harus dipandang sebagai suatu
sambutan yang sadar, karena kalau tidak maka itu tidak akan berarti sama
sekali. Oleh sebab itu, pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau suatu
objek harus ada terlebih dulu daripada minat.
Berdasarkan penjelasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang
berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang lain. Hal ini menunjukan
bahwa minat yang dimilki seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi
serta pembelajaran sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek
atau suatu kegiata tertentu. Oleh karena itu minat pada masing-masing orang
bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan yang sama.
Apakah bakat itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata bakat
diartikan sebagai kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Mahmud dalam bukunya menulis, bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang. William B. Michael member
definisi mengenai bakat sebagai berikut: An
aptitude may be defined as a person’s capacity, or hypothetical potential, for
acquisition of a certain more or less weeldefined pattern of behavior involved
in the performance of a task respect to which the individual has had little or
no previous training. Jadi Michael meninjau bakat itu terutama dari segi
kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas, yang sedikit sekali tergantung
pada latihan mengenai hal tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus,
misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.
Bagaimana cara mendeteksi minat bakat anak?
Selain minat dan bakat kita sering mendengar kata
kecerdasan. Kecerdasan dalam bahasa inggris disebut intelligence berarti kesempurnaan dalam perkembangan akal budi
seperti kepandaian atau ketajaman pikiran. Kecerdasan juga merupakan kemampuan
seseorang dalam menghasilkan suatu produk yang berguna bagi dirinya dan orang
lain. Kecerdasan senantiasa berkembang seiring dengan berjalannya kehidupan
seseorang. Oleh karena itu pada dasarnya anak memiliki kecerdasan, hanya
tingkatannya berbeda-beda.
Seorang ahli psikologi bernama Dr. Howard Gardner
mengembangkan konsep kecerdasan majemuk sejak tahun 1983. Terdapat 10 jenis
kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan linguistic, kecerdasan spasial, kecerdasan
logika, kecerdasan musical, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan eksistensial.
Mengapa mendeteksi minat bakat anak itu penting?
Alasan utama mengapa deteksi minat bakat anak menjadi penting adalah masa depan
anak. Ketika orang tua mengetahui dan memahami minat bakat anak, secara
otomatis mreka akan berusaha untuk mendorong, mendukung dan mengarahkan anak
mendalami minat bakatnya. Minat bakat yang terasah dengan baik, akan lebih
memberikan tujuan dan arah hidup bagi anak dimasa depan. Anak akan lebih merasa
percaya diri dengan apa yang akan dilakukannya dalam kehidupannya karena ia
merasa memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya. Hal
ini akan sangat berguna saat anak menginjak remaja karena pada usia ini, anak
sedang dalam tahap pencarian identitas dan peran dirinya. Ketika anak sudah
yakin akan minat dan bakatnya, anak tidak akan tersesat kepada hal-hal negative
disekitar lingkungannya. Alasan berikutnya adalah menghindarkan orang tua dari
kesalahan dalam mengarahkan anak. Peran dan tanggungjawab orang tua dalam
mengasuh dan mendidik anak seringkali menjadikan orang tua merasa “berkuasa”
pada anak, meskipun pada masa sekarang sudah banyak orang tua yang bersikap
lebih demokratis pada anak.
Mendeteksi Minat Bakat
1. Kecerdasan
Linguistik Atau Bahasa
Kecerdasan linguistic adalah kecerdasan yang
berhubungan dengan penggunaan bahasa dan kosa-kata, baik yang tertulis maupun
yang diucapkan. Kecerdasan ini terkait pula dengan bunyi, arti, urutan dan
struktur, serta fungsi dari kosa-kata dan bahasa.
Karakteristik anak dengan kecerdasan linguistic
menonjol antara lain:
-
Anak suka
bercerita, mendengarkan cerita dan mudah sekali dalam menyerap kosa-kata baru
-
Anak senang
menceritakan kembali informasi yang baru ia dengar
-
Anak cepat
menirukan bunyi kosa-kata baru yang diajarkan padanya, meski mungkin anak belum
dengan benar mengucapkannya
-
Anak senang
bermain peran atau draa, baik dengan teman sebaya atau melalui media lain
seperti boneka atau mainan yang dimilkinya
-
Ketika anak
sudah bissa membaca dan menulis, anak suka menulis misalnya menulis puisi
singkat, pantun atau artikel.
-
Anak piawai saat
harus menyampaikan suatu pidato atau mendeklamasikan sebuah puisi
Cara menstimulasi minat dan bakat linguistic antara
lain:
-
Selalu ajak
bicara anak
-
Saat anak mulai belajar
bicara, bacakan dan perdengarkan cerita secara teratur
-
Bermainlah
bersama anak
-
Saat anak mulai
belajar membaca dan menulis, berikan buku bacaan yang sesuai dan berikan alat
tulis
-
Simpan seluruh
hasil tulisan anak
-
Latih dan beri
motivasi anak untuk mengungkapkan pendapatnya dengan bahasa yang baik
-
Libatkan dan
fasilitasi anak untuk mengkuti kompetisi
-
Libatkan anak
dalam sanggar atau kursus
2. Kecerdasan Visual-Spasial
Atau Gambar
Visual berarti penglihatan sedangkan spasial berarti
ruang, secara sederhana kecerdasan visual spasial berhubungan dengan
penglihatan dan ruang. Ada pula yang engartikan kecerdasan ini berhubungan
dengan gambar atau pembuatan model atau rancang bangun berdasrkan hasil
pengamatan yang dilakukan sebelumnya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan visual-spasial
menonjol antara lain:
-
Anak sering kali
dapat menceritakan benda/ objek yang ditemuinya dengan sangat mendetail, mulai
dari bentuk, warna, ukuran hingga bagian-bagian dari objek tersebut
-
Anak menyukai
berbagai jenis kegiatan yang berkaitan dengan seni seperti lukisan, patung atau
ukiran
-
Anak gmar
mengamati benda-benda yang emiliki
bentuk yang unik dan warna yang menarik
-
Anak memiliki
kemampuan menggambar suatu objek atau ruang melebihi anak-anak sebayanya
-
Anak menyukai
jenis permainan yang berhubungan dengan rancang bangunsuatu objek seperti
puzzle
-
Anak menyukai
menonton film atau presentasi yang sifatnya visual
Cara menstimulasi minat dan bakat visual-spasial
antara lain:
-
Perkenalkan
objek atau benda disekitar anak sedini mungkin
-
Berikan anak
berbagai macam gambar dan minta anak menjelaskan kembali gambar tersebut
-
Berikan
permainan berupa puzzle atau balok susun
-
Ajak anak ke
galeri atau museum seni dan diskusikan karya seni yang sedang dipamerkan
-
Saat anak sudah
mulai bisa memgang alat tulis, berikan pensil warna, buku gambar atau buku
mewarnai
-
Libatkan dan
fasilitasi anak dalam kompetisi yang berhubungan dengan visual-spasial
-
Bawa anak
menjelajah ke berbagai tempat untuk mengembangkan kemampuan spasialnya
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Kecerdasan logika-matematika sangat berkaitan erat
dengan kemampuan matematika dan kemampuan lgika seseorang. Kemampuan matematika
yang dimaksud adalah kemampuan dalam menggunakan dan memanipulasi angka serta
dapat memahami pola-pola angka/ rumus-rumus dengan baik.
Karakteristik anak dengan kecerdasan llogika-mateatika
menonjol antara lain:
-
Anak mampu
menyelesaikan hitungan matematis dengan cepat
-
Anak sering
bertanya tentang cara kerja benda-benda disekitarnya dan sebab akibat dari
suatu kejadian
-
Anak tampak
menyukai jenis permainan strategi atau yang banyak menggunakan logika, seperti
catur, rubik dan lain sebagainya
-
Anak suka dengan
kegiatan pengklasifikasian / pengkategorian
-
Anak mampu
berpikir secara konseptual atau abstrak dengan baik mengenai sesuatu
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan
kecerdasan logika-matematika antara lain:
-
Sediakan papan
tulis dikamar anak sebagai media belajar
-
Jadwalkan untuk
melakukan percobaan-percobaan sains bersama anak
-
Berikan
permainan yang menguji kemampuan logika dan matematika anak
-
Libatkan anak
dalam kegiatan menghitung dan kegiatan mengklasifikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
-
Ajarkan dan
biasakan anak untuk mengambil keputusan sejak dini
-
Libatkan anak
dalam berbagai kompetisi logika-matematika
-
Libatkan anak
dalam kegiatan/ les khusus seperti les aritmatika
4. Kecerdasan Musical
Kecerdasan musical berkaitan dengan merasakan,
mengubah dan membedakan berbagai format music/ nada, termasuk sensitivitas
dalam merasakan ritme, tinggi rendah dan warna nada. Kemampuan ini memungkinkan
seseorang untuk mengenali serta merubah music atau nada-nada tersebut sehingga
memilki ritme dan titi nada yang seimbang.
Karakteristik anak dengan kecerdasan musical antara
lain:
-
Anak peka
terhadap bunyi-bunyian yang ada disekitarnya
-
Anak cepat
sekali mengingat melodi dari sebuah lagu
-
Anak terdengar
memiliki suara yang indah dengan warna suara yang indah pula
-
Anak menyukai
permainan alat-alat music dan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan
music seperti paduan suara atau drum band
-
Anak sering
bergumam atau berdendang dengan elantunkan sebuah lagu, meski mungkin anak
belum lancer berbicara
-
Anak sering
mengetuk-ngetuk meja atau kursi ata benda keras yang ditemuinya dengan ritme
yang beraturan
Cara menstimulasi minat dan bakat anak yang memilki
kecerdasan musical antara lain:
-
Ajarkan berbagai
konsep music pada anak sejak dini
-
Ajarkan anak
dengan lagu sesuai tingkatan usianya
-
Perdengarkan
music atau lagu setiap hari
-
Fasilitasi anak
agar dapat bermain alat music
-
Libatkan anak
dalam kegiatan bermusik
-
Perdengarkan
music saat kegiatan belajar
-
Beri motivasi
anak untuk menciptakan lagu
-
Fasilitasi anak
untuk mengikuti kompetisi music
5. Kecerdasan Gerak
Tubuh- Kinestetik
Kecerdasan ini berkaitan erat dengan gerak tubuh atau
gerak motorik tubuh seseorang. Pengertian gerak/ motorik tidak hanya terbatas
pada pergerakan itu sendiri, melaikan terasuk bagaimana kemampuan untuk
menghasilkan dan mengontrol pergerakan tersebut serta merasakan gerakan
tersebut. Selain itu, gerak tubuh kinestetik juga berhubungan dengan merasakan
sesuatu dengan menggunakan menggunakan indra perabanya. Seseorang yang memilki
kecerdasan gerak tubuh-kinestetik yang baik dapat mngontrol dan
mengoordinasikan seluruh anggota tubuhnya untuk menghasilkan suatu gerakan yang
diinginkan, baik itu gerakan yang halus seperti gerak jari maupun gerak kasar
seperti berlari.
Karakteristik anak dengan kecerdasan gerak
tubuh-kinestetik menonjol antara lain:
-
Anak cenderung
menyukai aktivitas fisik dibandingkan aktivitas lainnya
-
Anak senang
menyentuh dan memegangi benda-benda disekitarnya
-
Anak berprestasi
dibidang olahraga atau bidang seni gerak seperti menari
-
Anak lebih mudah
memahami suatu kosep atau suatu hal tertentu dengan menggunakan gerakan
-
Anak dapat
meniru gaya orang lain dengan sangat mirip
-
Anak sering
mengungkapkan adanya perbedaan sensasi fisik saat ia melakukan aktivitas atau
saat berpikir
Cara enstimulasi minat dan bakat anak dengan
kecerdasan gerak tubuh-kinestetik antara lain:
-
Libatkan anak
dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari
-
Libatkan anak
dalam kegiatan olahraga dan olahgerak yang sesuai dengan usianya
-
Ajarkan anak
beberapa bentuk keterampilan untuk malatih gerakan halus
-
Ajak anak ke
berbagai tempat untuk lebih mengenal benda dan objek disekitarnya
-
Ajarkan anak
untuk menggunakan anggota tubuhnya untuk mengungkapkan suatu hal
-
Ubah cara
belajar anak dengan lebih banyak melibatkan gerakan dan sensai sentuhan
-
Perkenalkan
jenis permainan dengan aktivitas fisik yang lebih banyak sekalius kompetitif
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengenali dirinya sendiri. Pengenalan diri sendiri ini berkaitan dengan
pengenalan kelebihan dan kekurangan diri serat mengenali kondisi mental atau
emosi yang sedang dialaminya. Seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang
baik akan dapat menggunakan kelebihan dan kekurangannya untuk mengerjakan
sesuatu atau untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan intrapersonal
menonjol antara lain:
-
Anak menujuka
rasa percaya diri yang tinggi ketika melakukan sesuatu yang dirasa mampu
dilakukannya
-
Anak memahami
akan kelebihan dan kekurangan pada dirinya
-
Anak dapat
ditinggalkan sendiri saat bermain atau saat belajar
-
Anak memiliki
hobi atau kesenangan yang tidak banyak dibicarakan oleh anak, seakan-akan ia
memiliki proyek rahasia yang sedang dikerjakan
-
Anak lebih suka
mengejakan sesuatu sendiri, disbanding bila dalam kelompok, namun bukan berarti
anak tidak dapat bekerja dalam tim
-
Anak dapat
belajar dari kesalahan atau kegagalan dan juga keberhasilan yang dialaminya
-
Anak sering
menulis rencana kegiatan sehari-hari dan menulis apa yang telah ia berhasil
lakukan pada hari tersebut
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan
kecerdasan intrapersonal antara lain:
-
Lakukan
pengaturan jadwal sehari-hari bersama anak
-
Tetapkan target pada
satu tugas yang diberikan keapda anak
-
Sediakan tempat
tersendiri untuk anak belajar dan bermain
-
Beri anak tugas
atau proyeek untuk diselesaikannya sendiri
-
Libatkan anak
dalam kegiatan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
-
Beri buku khusus
atau catatan harian untuk mencatat keberhasilan atau kegagalan yang pernah
dilakukan
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini berkaitan erat dengan kemampuan
seseorang dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan ini
memungkinkan seseorang untuk memahami perasaan serta mood orang lain, sehingga
terbentuk jalinan komunikasi yang baik. Bahkan seseorang dengan kecerdasan
interpersonal yang baik dapat memberikan motivasi serta mampu bersimpati dan
berempati kepada orang lain.
Karakteristikk anak dengan kecerdasan interpersonal
menonjol antara lain:
-
Anak sangat
senang bergaul dengan orang lain dan banyak memiliki teman sebaya
-
Anak sering
menjadi pemimpin bagi teman-temannya atau memiliki kamampuan memimpin yang
alami
-
Anak senag
menawarkan bantuannya untuk mengajarkan hal yang ia kuasai dengan baik
-
Anak senang
mengikuti atau menjadi anggota perkumpulan yang ia sukai
-
Anak memiliki
empati dan simapti yang besar pada orang lain
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan
kecerdasan interpersonal antara lain:
-
Ajarkan pada
anak untuk berkenalan dengan setiap orang baru yang ditemui
-
Libatkan anak
dalamm suatu perkumpulan yang sesuai dengan usianya
-
Motivasi anak
untuk membentuk kelompok belajar
-
Berikan
permainan yang bersifat interaktif (dua arah)
-
Ajak anak ke
acara yang melibatkan banyak orang
8. Kecerdasan Natural
Kecerdasan ini berkaiatan erat dengan hal-hal yang
natural atau alami yang ada disekitar manusia. Dengan kata lain kecerdasan ini
erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan alam
sekitarnya. Hubungan ini termasuk bagaimana seseorang memperlakukan alam dan
mengenali tanda-tanda alam seperti bentuk awan atau arah angin. Melalui
kecerdasan ini anak akan memiliki kepedulian terhadap alam dan memanfaatkan
alam dengan sebaik mungkin sesuai porsinya, sehingga tidak merusak kehidupan
alam sekitar.
Karakteristik anak dengan kecerdasan natural menonjol
antara lain:
-
Anak memiliki
kemampuan sensorik yang baik
-
Anak sangat peka
terhadap peubahan-perubahan di alam sekitar, meskipun mungkin perubahan
tersebut tidak terlalu besar
-
Anak mempunyai
kemampuan sensori untuk mengklasifikasikan berbagai jenis spesies, ia bisa
mengenali perbedaan dan kesamaandari berbagai spesies
-
Anak senang
berada diluar rumah dan mengamati spesies-spesies disekitarnya, baik tumbuhan
maupun hewan
-
Anak tertarik
pada acara televise yang menyiarkan acara tentang alam beserta spesies
didalamnya
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dengan kecerdasan
natural antara lain:
-
Perkenalkan pada
berbagai jenis tanaman, hewan, dan fenomena alam sejak dini
-
Berikan gambar
atau objek yang berbentuk hewan, tumbuhan atau gambaran alam
-
Berikan anak
tanggungjawab untuk erawat hewa atau tumbuhan
-
Ajak anak menjelajah
dan melakukan kegiatan di alam
-
Ajari anak
mengenali gejala alam beserta akibatnya bagi kehidupan manusia
-
Latih anak
dengan kebiasaan untuk menjaga alam
9. Kecerdasan Spiritual
Dan Eksistensial
Kedua jenis kecerdasan ini memang banyak berhubungan
dengan sisi psikologis atau jiwa manusia, sehingga bersifat snagat individualis
dan sulit untuk diukur dan diketahui secara gamblang. Kecerdasan spiritual
merupakan kecerdasan yang banyak berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
memahami keberadaan jiwa atau spirit yang ada dalam dirinya serta hubungannya
dengan keberadaannya di dunia ini. Kecerdasan eksistensial berkaiatn dengan
mental dan jiwa seseorang. Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan seseorang
untuk memahami keberadaan dan tidak keberadaan manusia di dunia dan alam
sekitarnya.
Karakteristik anak dengan kecerdasan spiritual dan
eksistensial menonjol antara lain:
-
Anak dapat
menghubungkan berbagai macam kejadian yang ada dengan kekuasaan Tuhan, sehingga
anak tersebut dapat lebih bijaksana dan tidak berperilaku yang melanggar
norma-norma Tuhan dan agama
-
Anak peduli akan
keberagaman dan perbedaan umat manusia yang ada disekitarnya
-
Anak cenderung
memilki tujuan yang pasti saat ia melakukan suatu hal dan sadar akan makna dari
tujuan tersebut
-
Anak menyukai kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan keagamaan atau pencarian makna kehidupan
Cara menstimulasi minat dan bakat anak dalam
kecerdasan spiritual dan eksistensial antara lain:
-
Libatkan anak
dalam kegiatan atau acara keagamaan
-
Ajarkan
konsep-konsep sederhana mengenai hidup dan mati
-
Libatkan anak
dalam kegiatan amal atau social
-
Kenalkan
berbagai jenis profesi atau pekerjaan yang dijalani oleh orang-orang
disektarnnya
-
Ajarkan tentang
suatu kejadian yang menimpa anak dalam berbagai sudut pandang
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
Minat merupakan ketertarikan
akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang
lain. Hal ini menunjukan bahwa minat yang dimilki seseorang merupakan hasil
dari proses pemikiran, emosi serta pembelajaran sehingga menimbulkan suatu
keinginan untuk mendalami objek atau suatu kegiata tertentu. Oleh karena itu
minat pada masing-masing orang bisa berbeda meskipun berada dalam lingkungan
yang sama.
Bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan
lain-lain.
Cara untuk mendeteksi minat dan bakat anak yaitu
dengan mengenali karakteristik anak dari berbagai jenis kecerdasan yang
menonjol pada diri anak tersebut. Ketika telah mengenali karakteristik anak,
kita dapat menstimulasi minat dan bakat anak sesuai kecerdasan yang
dimilikinya.
Saran-Saran
Perlunya orang tua maupun guru disekolah untuk
mendeteksi minat dan bakat anak agar dalam proses belajar atau dikemudian
hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta
minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas
untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
DAFTAR
PUSTAKA
Hatched, Glenda.
2009. Smart Children (Mewujudkan Impian
Memiliki Anak Positif dan Kuat). Yogyakarta: Garailmu
Sefrina, Andin. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Pressindo.
Semiawan, Conny.
1997. Perspektif Pendidikan Anak
Berbakat. Jakarta: PT Grasindo.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chan, Miku.
2013. “Menulis Makalah.” http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/menulis-makalah/ (di akses tanggal 27 Maret 2014)