Kamis, 15 Mei 2014

PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN

   1.      Judul Penelitian
Meningkatkan Proses Belajar Siswa Kelas IV SDN 2 Margorejo Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menggunakan Alat Peraga Alamiah

   2.      Latar Belakang
Semua guru atau siswa pasti mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Masalah– masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang dialami oleh siswa, maka guru tersebut akan dapat melakukan penanganan–penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya. Contoh  masalah yang sering muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru. Hal Ini  mungkin  karena  penjelasan  guru tidak  disertai  alat  peraga  atau alat peraga kurang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Penggunaan alat peraga untuk pembelajaran IPA di SD N 2 Margorejo jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu hanya jadi pajangan kantor  atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam raya ini.  Tentu saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode maupun model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.


   3.      Rumusan Masalah
       Berdasarkan hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab  munculnya masalah kurang berhasilnya pembelajaran IPA tersebut, maka masalah yang menjadi fokus perbaikan itu dapat  dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah dengan menggunakan alat peraga alamiah dapat meningkatkan proses belajar siswa kelas IV SDN 2 Margorejo materi bagian-bagian tumbuhan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)?”

   4.      Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan kebenaran  penggunaan alat peraga alamiah pada pembelajaran IPA  dapat  menjelaskan,  memotivasi,  memusatkan    perhatian,  serta  membantu meningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa.
Tujuan Khusus
-          Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA, melalui penggunaan alat peraga alamiah.
-          Membangkitkan motivasi siswa sehingga proses  belajar mengajar pada pelajaran IPA akan lebih bermakna  dan bergairah.
-          Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan.
-          Membiasakan belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuan belajarnya melalui pengamatan terhadap alam sekitar
-          Meningkatkan pemahaman  terhadap materi pelajaran IPA
  
   5.      Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)      Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bergairah dan bersemangat untuk memperbaiki  pembelajarannya secara terus menerus.
b)      Bagi siswa yaitu  dapat meningkatkan  pemahaman materi yang dipelajari sehingga  proses  dan hasil belajar pun akan lebih meningkat.
c)      Bagi  sekolah  yaitu bermanfaat  untuk membantu sekolah  dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas yang  akan  menjadi  contoh bagi sekolah-sekolah lain, disamping akan terlahir guru–guru yang profesional  berpengalaman dan menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah.

   6.      Tinjauan Pustaka
6.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulö, 2002: 23).
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu:
·         Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
·         Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
·         Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah, 2003).
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang menetap, baik  yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Roziqin, 2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
1.      Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
2.      Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
3.      Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
4.      Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5.      Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
1.      Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
2.      Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3.      Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
4.      Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5.      Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
·         Pembelajaran sebagai sistem
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/ alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).

·         Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi:
1.      Persiapan, merencanakan program pengajaran  tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan  penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku  atau media cetak lainnya.
2.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran  dengan mengacu pada persiapan pembelajaran  yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa.
3.      Menindaklanjuti pembelajaran  yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1.      Merupakan upaya sadar dan disengaja.
2.      Pembelajaran harus membuat siswa belajar.
3.      Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
4.      Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil.

6.2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam.
Asy’ari, Muslichah (2006: 22) menyatakan bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data.
Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
1)      Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
2)      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
3)      Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
4)      Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
5)      Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan,
6)      Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep dalam Kurikulum KTSP relatif sama jika dibandingkan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah:
1)      Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2)      Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
3)      Energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4)      Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

6.3. Bagian-Bagian Tumbuhan
A.      Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah. Fungsi atau kegunaan akar adalah sebagai berikut :
1)      Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah
2)      Menyerap air dan mineral dari dalam tanah
3)      Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel, lobak, dan ubi kayu.
Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1)      Rambut akar (bulu akar), berguna untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah
2)      Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus tanah.
Menurut bentuknya, akar
dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
1)      Akar serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir sama.
2)      Akar Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya akar kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian, tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.

Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai sifat dan kegunaan khusus. Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :
1)      Akar Gantung.  Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar gantung pada pohon beringin.
2)      Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh pada bagian batang. Akar tersebut berguna untuk menempelkan tumbuhan itu pada kayu, tembok, atau tumbuhan lain, misalnya akar pada tumbuhan sirih dan lada.
3)      Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh pada bagian bawah batang. Akar itu tumbuh ke segala arah, gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah, misalnya akar pada pohon pandan.
4)      Akar Napas. Akar napas merupakan cabang-cabang dari akar tumbuhan tersebut. Akar itu tumbuh ke atas sehingga muncul di permukaan tanah atau air. Akar napas berguna untuk keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan, misalnya akar pohon bakau.

B. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai kegunaan yaitu :
1)      Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah
2)      Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun
3)      Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan sagu.
Ada tiga jenis batang yaitu :
1)      Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya batang tanaman bayam.
2)      Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya batang pohon mangga.
3)      Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga, misalnya batang padi dan rumput.

C. Daun

Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun pada umumnya berwarna hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang berwarna hijau tua. Ada pula daun yang tidak berwarna hijau, misalnya daun pada tanaman puring.
Fungsi atau kegunaan daun adalah sebagai berikut:
1)      Untuk melakukan pernapasan
2)      Sebagai tempat pembuatan makanan
3)      Tempat terjadinya penguapan
Bentuk daun berdasarkan susunan tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai berikut :
1)      Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip ikan. Contoh daun mangga, jambu, dan nangka.
2)      Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari tangan. Contoh daun pepaya, daun singkong, dan daun kapas.
3)      Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis melengkung, contoh daun genjer.
4)      Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis sejajar, contoh daun padi dan daun jagung.
Jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun ada dua, sebagai berikut :
1)      Daun Tunggal. Bila pada sebatang tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, misalnya daun singkong, daun pepaya, dan daun pisang.
2)      Daun Mejamuk. Bila pada sebatang tangkai daun terdapat beberpaa helai daun, misalnya daun belimbing, daun asam, dan daun mawar.

6.4. Alat Peraga Alamiah
Sudjana, 2009, Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Briggs, yang dikutip oleh  (Nasution.1998), berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar.  Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. (Nasution, Noehi, dkk. 1998).

  

Jenis-jenis Alat Peraga
     Beberapa ahli pendidikan, khususnya ahli tentang media pendidikan telah menggolongkan alat peraga sesuai dengan fungsi, bentuk dan sumber alat peraga tersebut. Secara  umum alat peraga sebagai media pendidikan terdiri dari:
1)      Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti: buku, koran, majalah dan sebagainya.
2)      Alat-alat audio dan visual, seperti radio kaset, TV, Video, dan lain-lain.
3)      Sumber-sumber masyarakat, seperti monument, candi dan peninggalan sejarah lainnya.
4)      Koleksi benda-benda seperti: koleksi mata uang kuno, koleksi awetan tumbuhan dan hewan dan sebagainya.
5)      Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.

Selanjutnya kalau kita lihat dari jenis indera yang digunakan, alat peraga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
1)      Media audio yaitu: alat peraga yang dapat didengar, seperti kaset, suara burung, suara petir, suara bel dan lain-lain.
2)      Media Visual yaitu: alat peraga yang dapat dilihat, seperti hewan, tumbuhan, gambar, grafik, model, slide dan lain-lain.
3)      Media audio visual yaitu alat peraga yang dapat didengar dan dilihat, seperti: video, film dan lain-lain.

Selain itu kita dapat mengelompokkan alat peraga berdasarkan bentuk penyajian, yaitu:
1)      Alat peraga yang tidak dapat diproyeksikan (non-protected) seperti: alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi, seperti: model, gambar, grafik, foto, peta timbul awetan tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
2)      Alat peraga yang dapat diproyeksikan (proteted) seperti: film, slide, film strip dan sebagainya.

Sedangkan jika kita lihat dari sumber alat peraga tersebut,alat  peraga dapat digolongkan menjadi:
1)      Alat peraga alamiah (natural) yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya di alam seperti: hewan, tumbuhan, danau, hutan dan lain-lain.
2)      Alat peraga buatan (artificial) yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru benda aslinya seperti: model alat pernafasan.

Manfaat Alat Peraga
Berikut ini beberapa tujuan dan manfaat alat peraga disebutkan sebagai berikut:
1)      Alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dengan menggunakan alat peraga siswa menjadi semangat dalam belajar.
2)      Alat peraga dapat membantu guru dalam menerangkan suatu materi pembelajaran.
3)      Alat peraga dapat membantu siswa dalam memahami materi pemebelajaran yang sedang diajarkan.
4)      Alat peraga dapat membantu siswa untuk lebih konsentrasi lagi dan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Secara  ringkas proses pembelajaran memerlukan media yang penggunaanya di integrasikan dengan tujuan dan isi atau materi pembelajaran yang di maksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Fungsi media pendidikan atau alat peraga pada suatu pembelajaran dimaksudkan agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan siswa lebih memahami dan mengerti tentang konsep abstrak ipa yang disampaikan kepada siswa jika suatu pembelajaran ditunjang dengan alat peraga sekalipun alat peraga tersebut alamiah maupun sederhana.

   7.      Hipotesis Tindakan
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat peraga alamiah dalam proses pembelajaran akan mampu meningkatkan proses belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, sehingga dapat dicapai hasil yang diharapkan.

   8.      Metode Penelitian
8.1.Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 2 Margorejo kelas IV pada standar kompetensi memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya pada semester ganjil, dan jumlah peserta didik 15 siswa.

8.2.Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dimulai, peneliti membuat persiapan antara lain:
1.      Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus
2.      Perangkat pembelajaran berupa RPP
3.      Mendesain bentuk media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran


8.3.Siklus Penelitian
a.      Rencana 
Siklus I
a)      Mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b)      Menyampaikan tujuan pembelajaran
c)      Menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
d)     Membagi siswa kedalam beberapa kelompok heterogen dan membagikan LKS pada masig-masing kelompok
e)      Dengan mengamati gambar jenis-jenis akar, siswa dan guru mengadakan  tanya jawab tentang bagian–bagian akar tumbuhan
f)       Membimbing diskusi kelompok mengenai bagian-bagian akar dan  fungsinya.
g)      Membimbing pengamatan siswa dalam diskusi tentang jenis-jenis akar dan mengelompokkan  tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h)      Menyimpulkan  pelajaran.
i)        Mengadakan post tes.
Siklus II
a)      Mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran.
b)      Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c)      Menjelaskan langkah – langkah pembelajaran.
d)     Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan.
e)      Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
f)       Mengajak siswa untuk keluar kelas mengamati langsung bentuk akar, batang, dan daun tumbuhan disekitar sekolah.
g)      Membimbing diskusi kelompok mengenai fungsi bagian - bagian akar, batang, dan daun tumbuhan.
h)      Menanyakan kepada siswa materi apa yang belum dipahami.
i)        Menyimpulkan  pelajaran.
j)        Mengadakan post tes.
Siklus III         
a)      Mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b)      Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c)      Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
d)     Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
e)      Dengan mengamati gambar jenis-jenis akar, batang, dan daun siswa bersama guru mengadakan  tanya jawab tentang bagian-bagian tumbuhan               
f)       Membimbing diskusi kelompok mengenai fungsi bagian-bagian akar, batang dan daun tumbuhan.
g)      Membimbing pengamatan langsung siswa dalam diskusi tentang jenis-jenis akar dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h)      Menyimpulkan  pelajaran.
i)        Mengadakan post tes.
     
b.      Pelaksanaan Penelitian   
a)      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun
b)      Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa.
c)      Melakukan tindakan khusus kepada siswa yang memerlukan bimbingan.

c. Melakukan Pengumpulan Data
a)      Mencatat nilai evaluasi siswa.
b)      Mencatat hasil pengamatan terhadap sikap siswa.
c)      Menganalisis hasil pembelajaran.
d)     Melakukan refleksi terhadap hasil analisis tindakan.

d. Refleksi
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dimasa yang lalu (Nurhadi 2004: 51). Refleksi diperlukan karena pengetahuan harus dikontekstualkan agar sepenuhnya dipahami dan diterapkan secara luas.
Refleksi Siklus I
Refleksi Komponen Pembelajaran
1)      Apakah kegiatan yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator yang saya pilih?
2)      Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?
3)      Apakah media pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah saya tentukan?
4)      Bagaimana reaksi anak-anak terhadap metode pembelajaran yang saya lakukan?
5)      Apakah alat penilaian yang saya lakukan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?

Refleksi Proses Kegiatan Pembelajaran
1)      Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPP tang telah saya susun?
2)      Apa kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan (penguasaan materi, penggunaan media dan sumber belajar, penggunaan metode pembelajaran, penataan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar?)
3)      Bagaimana memperbaiki kelemahan saya? Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan? (Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak, dan sebagainya).
4)      Apakah anak dapat  menangkap penjelasan yang saya berikan (misalnya anak dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan, melaksanakan tugas dengan tepat)?
5)      Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?
6)      Apakah anak telah mencapai indikator kemampuan yang telah di tetapkan?
7)      Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya sampaikan?

8.4.Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan prosentase  (%)   (Sudjono, 1992:140).
Keterangan:
P = Jumlah persentase yang dicapai pada setiap alternative
F = Frekuensi peserta didik yang memilih alternative jawaban
N = Jumlah peserat didik yang dijadikan sampel
Untuk menentukan kedudukan hasil analisa data, peneliti klasifikasi dasar tingkatan, yaitu:
No
Skor
Kategori
1
76-100
Baik/ tinggi
2
56-75
Cukup
3
40-50
Kurang baik
4
<40
Tidak baik

   9.      Jadwal Kegiatan
NO
Hari/ tanggal
Siklus
Materi
1
Kamis, 02-10-2014
I
Bagian-bagian akar tumbuhan dan fungsinya
2
Kamis, 09-10-2014
II
Bagian-bagian batang tumbuhan dan fungsinya
3
Kamis, 16-10-2014
III
Bagian-bagian daun tumbuhan dan fungsinya


  10.  Daftar Pustaka
Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BP Dharma Bakti, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) GBPP  Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alamn (IPA). Jakarta.
Budi Wahyono, Nurachmandani, (2008).  Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Eko Prabandari, Murwani Dewi, Kamari, (2007). Ilmu Pengetahuan Alam 4  untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Kuraesin, (2004). Belajar Sains 4 dengan Orientasi Keterampilan Experimen untuk SD Kelas IV. Bandung: PT Sarana Pancakarsa.
Maryati, Sukisyana, Sudibyo, Dede Yahya, (2004). Sains 4 Mengamati Alam Sekitar. Bandung: PT Sinergi Pustaka Indonesia.
Nasution, (2007). Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Sri Anitah W, (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Surya, (2007). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wardhani, Wihardit, (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.