PROPOSAL PENELITIAN
1.
Judul
Penelitian
Meningkatkan Proses Belajar Siswa Kelas IV SDN 2
Margorejo Materi
Bagian-Bagian Tumbuhan Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Menggunakan Alat Peraga Alamiah
2.
Latar Belakang
Semua guru
atau siswa pasti mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Masalah– masalah yang dialami oleh
siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor
penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah
yang dialami oleh siswa, maka guru tersebut akan dapat melakukan
penanganan–penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya.
Contoh masalah yang sering muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang
memahami penjelasan guru. Hal Ini mungkin karena
penjelasan guru tidak disertai alat peraga atau
alat peraga kurang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Penggunaan alat peraga untuk
pembelajaran IPA di SD N 2 Margorejo jarang bahkan hampir tidak pernah
digunakan oleh guru-guru, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu
hanya jadi pajangan kantor atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA
tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti kebun
sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam raya ini. Tentu
saja alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode maupun model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
3.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab munculnya masalah kurang
berhasilnya pembelajaran IPA tersebut, maka masalah yang menjadi fokus perbaikan
itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah
dengan menggunakan alat peraga alamiah dapat meningkatkan proses belajar siswa
kelas IV SDN 2 Margorejo materi
bagian-bagian tumbuhan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)?”
4.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
umum
Kegiatan
penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan
kebenaran penggunaan alat peraga alamiah pada pembelajaran IPA
dapat menjelaskan, memotivasi, memusatkan
perhatian, serta membantu meningkatan pengetahuan dan pemahaman
siswa.
Tujuan
Khusus
-
Meningkatkan
perhatian dan keterlibatan siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA, melalui
penggunaan alat peraga alamiah.
-
Membangkitkan
motivasi siswa sehingga proses belajar mengajar pada pelajaran IPA akan
lebih bermakna dan bergairah.
-
Memusatkan
perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan.
-
Membiasakan
belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuan belajarnya melalui pengamatan
terhadap alam sekitar
-
Meningkatkan
pemahaman terhadap materi pelajaran IPA
5.
Manfaat
Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Bagi guru yaitu dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga
akan selalu bergairah dan bersemangat untuk memperbaiki pembelajarannya
secara terus menerus.
b) Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan
pemahaman materi yang dipelajari sehingga proses dan hasil belajar
pun akan lebih meningkat.
c) Bagi
sekolah yaitu bermanfaat untuk
membantu sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan
yang berkualitas yang akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah
lain, disamping akan terlahir guru–guru yang profesional berpengalaman
dan menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah.
6.
Tinjauan
Pustaka
6.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang
berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah
laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulö, 2002: 23).
Pada dasarnya belajar merupakan
tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003),
dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari
beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan
salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu:
·
Tahap
acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
·
Tahap
storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
·
Tahap
retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah, 2003).
Definisi yang lain menyebutkan bahwa
belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
sebuah perubahan tingkah laku yang menetap, baik yang dapat diamati
maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu
hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Roziqin,
2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan
adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
1. Belajar ditandai dengan perubahan
tingkah laku (change behavior).
2. Perubahan perilaku relative
permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena
belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus
segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan
perilaku tersebut bersifat potensial.
4. Perubahan tingkah laku merupakan
hasil latihan atau pengalaman.
5. Pengalaman atau latihan itu dapat
memberi penguatan.
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang
guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
1. Apa pun yang dipelajari siswa,
dialah yang harus belajar bukan orang lain.
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan
tingkat kemampuannya.
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik
bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama
proses belajar.
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap
langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5. Motivasi belajar siswa akan lebih
meningkat apabila ia diberikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Tugas guru adalah mengkoordinasikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu
peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan
menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
·
Pembelajaran
sebagai sistem
Pembelajaran sebagai sistem terdiri
dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/ alat
peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (remedial dan pengayaan).
·
Pembelajaran
sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses
merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar,
meliputi:
1. Persiapan, merencanakan program
pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson
plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat peraga,
dan alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan
atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya
terhadap siswa.
3. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya.
Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan),
dapat pula berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang
berkesulitan belajar.
Ciri-ciri pembelajaran sebagai
berikut :
1.
Merupakan
upaya sadar dan disengaja.
2.
Pembelajaran
harus membuat siswa belajar.
3.
Tujuan
harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
4.
Pelaksanaannya
terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil.
6.2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal
ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA juga merupakan
ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam.
Asy’ari, Muslichah (2006: 22) menyatakan
bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi
keterampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan,
mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan proses
terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun
hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan
data, menganalisis dan mensintesis data.
Tujuan
pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara
terperinci adalah:
1) Memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
2) Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari,
3) Mengembangkan
rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
4) Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan,
5) Meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan,
6)
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara
umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja
ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan
kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman
konsep dalam Kurikulum KTSP relatif sama jika dibandingkan dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup
materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah:
1) Makhluk
hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda
atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
3) Energi
dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana.
4) Bumi
dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
6.3. Bagian-Bagian Tumbuhan
A. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang
penting. Akar berada di dalam tanah. Fungsi atau kegunaan akar adalah sebagai
berikut :
1)
Menancapkan
tumbuhan ke dalam tanah
2)
Menyerap
air dan mineral dari dalam tanah
3)
Sebagai
tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel, lobak, dan ubi kayu.
Akar terdiri dari beberapa bagian
yaitu :
1) Rambut akar (bulu akar), berguna untuk menyerap
air dan mineral dari dalam tanah
2) Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada
waktu menembus tanah.
Menurut
bentuknya, akar
dapat
dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
1)
Akar
serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar
kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar
keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir
sama.
2)
Akar
Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya akar
kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu
bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian,
tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar
tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.
Ada
beberapa tumbuhan yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai sifat dan
kegunaan khusus. Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :
1) Akar Gantung. Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang
berada di atas tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar
gantung pada pohon beringin.
2) Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh
pada bagian batang. Akar tersebut berguna untuk menempelkan tumbuhan itu pada
kayu, tembok, atau tumbuhan lain, misalnya akar pada tumbuhan sirih dan lada.
3) Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh
pada bagian bawah batang. Akar itu tumbuh ke segala arah, gunanya untuk
menunjang agar batang tidak rebah, misalnya akar pada pohon pandan.
4) Akar Napas. Akar napas merupakan
cabang-cabang dari akar tumbuhan tersebut. Akar itu tumbuh ke atas sehingga
muncul di permukaan tanah atau air. Akar napas berguna untuk keluar masuknya
udara ke dalam tumbuhan, misalnya akar pohon bakau.
B. Batang
Batang
merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai kegunaan
yaitu :
1) Sebagai tempat tumbuh daun, bunga,
dan buah
2) Sebagai pengangkut air dan mineral
dari akar ke daun
3) Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan,
misalnya ketela rambat dan sagu.
Ada tiga
jenis batang yaitu :
1) Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak
dan berair, misalnya batang tanaman bayam.
2) Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri
dari kayu, misalnya batang pohon mangga.
3) Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang
beruas-ruas dan berongga, misalnya batang padi dan rumput.
C. Daun
Daun
adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun pada umumnya berwarna
hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang berwarna hijau tua. Ada pula
daun yang tidak berwarna hijau, misalnya daun pada tanaman puring.
Fungsi atau kegunaan daun adalah
sebagai berikut:
1) Untuk melakukan pernapasan
2) Sebagai tempat pembuatan makanan
3) Tempat terjadinya penguapan
Bentuk daun berdasarkan susunan
tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai berikut :
1) Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip
ikan. Contoh daun mangga, jambu, dan nangka.
2) Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari
tangan. Contoh daun pepaya, daun singkong, dan daun kapas.
3) Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis
melengkung, contoh daun genjer.
4) Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis
sejajar, contoh daun padi dan daun jagung.
Jenis daun berdasarkan jumlah helai
daun pada tangkai daun ada dua, sebagai berikut :
1) Daun Tunggal. Bila pada sebatang
tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, misalnya daun singkong, daun
pepaya, dan daun pisang.
2) Daun Mejamuk. Bila pada sebatang
tangkai daun terdapat beberpaa helai daun, misalnya daun belimbing, daun asam,
dan daun mawar.
6.4. Alat Peraga Alamiah
Sudjana, 2009,
Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Briggs,
yang dikutip oleh (Nasution.1998),
berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan
kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat peraga
sebagai wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. (Nasution, Noehi,
dkk. 1998).
Jenis-jenis Alat Peraga
Beberapa ahli
pendidikan, khususnya ahli tentang media pendidikan telah menggolongkan alat
peraga sesuai dengan fungsi, bentuk dan sumber alat peraga tersebut.
Secara umum alat peraga sebagai media pendidikan
terdiri dari:
1)
Bahan-bahan
cetakan atau bacaan seperti: buku, koran, majalah dan sebagainya.
2)
Alat-alat
audio dan visual, seperti radio kaset, TV, Video, dan lain-lain.
3)
Sumber-sumber
masyarakat, seperti monument, candi dan peninggalan sejarah lainnya.
4)
Koleksi
benda-benda seperti: koleksi mata uang kuno, koleksi awetan tumbuhan dan hewan
dan sebagainya.
5)
Perilaku
guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.
Selanjutnya kalau kita lihat dari jenis indera yang
digunakan, alat peraga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
1)
Media
audio yaitu: alat peraga yang dapat didengar, seperti kaset, suara burung, suara
petir, suara bel dan lain-lain.
2)
Media
Visual yaitu: alat peraga yang dapat dilihat, seperti hewan, tumbuhan, gambar,
grafik, model, slide dan lain-lain.
3)
Media
audio visual yaitu alat peraga yang dapat didengar dan dilihat, seperti: video,
film dan lain-lain.
Selain itu kita dapat mengelompokkan alat peraga berdasarkan
bentuk penyajian, yaitu:
1)
Alat
peraga yang tidak dapat diproyeksikan (non-protected) seperti: alat
peraga dua dimensi dan tiga dimensi, seperti: model, gambar, grafik, foto, peta
timbul awetan tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
2)
Alat
peraga yang dapat diproyeksikan (proteted)
seperti: film, slide, film strip dan sebagainya.
Sedangkan jika kita lihat dari sumber alat peraga
tersebut,alat peraga dapat digolongkan menjadi:
1)
Alat
peraga alamiah (natural) yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya di
alam seperti: hewan, tumbuhan, danau, hutan dan lain-lain.
2)
Alat
peraga buatan (artificial) yaitu alat peraga hasil modifikasi atau
meniru benda aslinya seperti: model alat pernafasan.
Manfaat Alat Peraga
Berikut ini
beberapa tujuan dan manfaat alat peraga
disebutkan sebagai berikut:
1) Alat peraga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga dengan menggunakan alat peraga siswa menjadi semangat
dalam belajar.
2) Alat peraga dapat membantu guru
dalam menerangkan suatu materi pembelajaran.
3) Alat peraga dapat membantu siswa
dalam memahami materi pemebelajaran yang sedang diajarkan.
4) Alat peraga dapat membantu siswa
untuk lebih konsentrasi lagi dan lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Secara ringkas proses pembelajaran memerlukan media
yang penggunaanya di integrasikan dengan tujuan dan isi atau materi
pembelajaran yang di maksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan. Fungsi media pendidikan atau alat peraga pada
suatu pembelajaran dimaksudkan agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal
penyampaian pesan siswa lebih memahami dan mengerti tentang konsep abstrak ipa
yang disampaikan kepada siswa jika suatu pembelajaran ditunjang dengan alat
peraga sekalipun alat peraga tersebut alamiah maupun sederhana.
7.
Hipotesis
Tindakan
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan alat peraga alamiah dalam proses pembelajaran akan
mampu meningkatkan proses belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, sehingga
dapat dicapai hasil yang diharapkan.
8.
Metode
Penelitian
8.1.Setting
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di SD N 2 Margorejo kelas IV pada standar kompetensi memahami
hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya pada semester ganjil,
dan jumlah peserta didik 15 siswa.
8.2.Persiapan
Penelitian
Sebelum
penelitian dimulai, peneliti membuat persiapan antara lain:
1.
Penelitian ini direncanakan dalam tiga
siklus
2.
Perangkat pembelajaran berupa RPP
3.
Mendesain bentuk media pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran
8.3.Siklus
Penelitian
a. Rencana
Siklus I
a)
Mengondisikan
siswa pada situasi pembelajaran
b)
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
c)
Menjelaskan
langkah–langkah pembelajaran
d)
Membagi
siswa kedalam beberapa kelompok heterogen dan membagikan LKS pada masig-masing
kelompok
e)
Dengan
mengamati gambar jenis-jenis akar, siswa dan guru mengadakan tanya jawab
tentang bagian–bagian akar tumbuhan
f)
Membimbing
diskusi kelompok mengenai bagian-bagian akar dan fungsinya.
g)
Membimbing
pengamatan siswa dalam diskusi tentang jenis-jenis akar dan
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h)
Menyimpulkan
pelajaran.
i)
Mengadakan
post tes.
Siklus II
a)
Mengondisikan
siswa pada situasi pembelajaran.
b)
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c)
Menjelaskan
langkah – langkah pembelajaran.
d)
Mengaitkan
pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan.
e)
Membagikan
LKS kepada masing-masing kelompok.
f)
Mengajak
siswa untuk keluar kelas mengamati langsung bentuk akar, batang, dan daun
tumbuhan disekitar sekolah.
g)
Membimbing
diskusi kelompok mengenai fungsi bagian - bagian akar, batang, dan daun
tumbuhan.
h)
Menanyakan
kepada siswa materi apa yang belum dipahami.
i)
Menyimpulkan
pelajaran.
j)
Mengadakan
post tes.
Siklus III
a)
Mengondisikan
siswa pada situasi pembelajaran
b)
Menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c)
Menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran
d)
Mengaitkan
pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
e)
Dengan
mengamati gambar jenis-jenis akar, batang, dan daun siswa bersama guru
mengadakan tanya jawab tentang bagian-bagian
tumbuhan
f)
Membimbing
diskusi kelompok mengenai fungsi bagian-bagian akar, batang dan daun tumbuhan.
g)
Membimbing
pengamatan langsung siswa dalam diskusi tentang jenis-jenis akar dan
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h)
Menyimpulkan
pelajaran.
i)
Mengadakan
post tes.
b.
Pelaksanaan
Penelitian
a)
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun
b)
Melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa.
c)
Melakukan
tindakan khusus kepada siswa yang memerlukan bimbingan.
c.
Melakukan Pengumpulan Data
a) Mencatat nilai evaluasi siswa.
b) Mencatat hasil pengamatan terhadap
sikap siswa.
c) Menganalisis hasil pembelajaran.
d) Melakukan refleksi terhadap hasil analisis
tindakan.
d.
Refleksi
Refleksi adalah cara berfikir tentang
apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah
kita lakukan dimasa yang lalu (Nurhadi 2004: 51). Refleksi diperlukan karena
pengetahuan harus dikontekstualkan agar sepenuhnya dipahami dan diterapkan
secara luas.
Refleksi
Siklus I
Refleksi
Komponen Pembelajaran
1) Apakah
kegiatan yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator yang saya pilih?
2) Apakah
materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?
3) Apakah
media pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah saya tentukan?
4) Bagaimana
reaksi anak-anak terhadap metode pembelajaran yang saya lakukan?
5) Apakah
alat penilaian yang saya lakukan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?
Refleksi
Proses Kegiatan Pembelajaran
1)
Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan RPP tang telah saya susun?
2)
Apa kelemahan-kelemahan saya dalam
melaksanakan kegiatan (penguasaan materi, penggunaan media dan sumber belajar,
penggunaan metode pembelajaran, penataan kelas, komunikasi dan pendekatan
terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar?)
3)
Bagaimana memperbaiki kelemahan saya?
Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan? (Perlakuan
saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak, dan
sebagainya).
4)
Apakah anak dapat menangkap penjelasan yang saya berikan (misalnya
anak dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan, melaksanakan tugas dengan
tepat)?
5)
Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian
yang saya berikan?
6)
Apakah anak telah mencapai indikator
kemampuan yang telah di tetapkan?
7)
Apakah kegiatan penutup yang saya
lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya sampaikan?
8.4.Teknik
Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh,
peneliti menggunakan prosentase (%)
(Sudjono, 1992:140).
Keterangan:
P
= Jumlah persentase yang dicapai pada setiap alternative
F
= Frekuensi peserta didik yang memilih alternative jawaban
N
= Jumlah peserat didik yang dijadikan sampel
Untuk
menentukan kedudukan hasil analisa data, peneliti klasifikasi dasar tingkatan,
yaitu:
No
|
Skor
|
Kategori
|
1
|
76-100
|
Baik/
tinggi
|
2
|
56-75
|
Cukup
|
3
|
40-50
|
Kurang
baik
|
4
|
<40
|
Tidak
baik
|
9.
Jadwal
Kegiatan
NO
|
Hari/ tanggal
|
Siklus
|
Materi
|
1
|
Kamis, 02-10-2014
|
I
|
Bagian-bagian akar tumbuhan dan fungsinya
|
2
|
Kamis, 09-10-2014
|
II
|
Bagian-bagian batang tumbuhan dan
fungsinya
|
3
|
Kamis, 16-10-2014
|
III
|
Bagian-bagian daun tumbuhan dan fungsinya
|
10. Daftar Pustaka
Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan
Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BP Dharma
Bakti, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) GBPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alamn (IPA).
Jakarta.
Budi
Wahyono, Nurachmandani, (2008). Ilmu
Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Eko
Prabandari, Murwani Dewi, Kamari, (2007). Ilmu
Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gulo, W. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Kuraesin,
(2004). Belajar Sains 4 dengan Orientasi
Keterampilan Experimen untuk SD Kelas IV. Bandung: PT Sarana Pancakarsa.
Maryati,
Sukisyana, Sudibyo, Dede Yahya, (2004). Sains
4 Mengamati Alam Sekitar. Bandung: PT Sinergi Pustaka Indonesia.
Nasution,
(2007). Pendidikan IPA di SD.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Sri Anitah
W, (2007). Strategi Pembelajaran.
Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Surya,
(2007). Kapita Selekta Kependidikan SD.
Jakarta: pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wardhani,
Wihardit, (2008). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.